Rabu, 03 Februari 2010

Caleg Biasa Sulit Tandingi Elite Partai


Sabtu, 4 April 2009 | 7:15 WIB

Surabaya | Surya-Harapan atas munculnya persaingan sehat sebagai dampak sistem suara terbanyak dalam pemilu 2009, tidak serta-merta memunculkan caleg-caleg biasa, Elite partai masih kuat mendominasi peluang terpilih.

Partai masih menggunakan kekuasaan untuk memenangkan caleg jagoannya. Jadi wajar, para bos partai tetap berpeluang paling besar lolos ke gedung rakyat. “Parpol tidak akan rela kursi parlemen miliknya diisi kader yang dianggap belum berkeringat,” tutur Mochtar W Oetomo, Direktur Surabaya Survey Centre (SSC), Jumat (3/4).

Mochtar mengomentari hasil survei SSC yang dilansir sehari sebelumnya. Satu fenomena yang tertangkap, mayoritas calon pemilik suara terbanyak adalah elite partai. “Mesin partai punya andil cukup besar memobilisasi dukungan untuk elitenya,” jelasnya.

Menurut Mochtar, kader biasa jangan berharap bisa mengimbangi para elite itu. Para caleg biasa ini harus membentuk mesin sendiri. Dari sisi modal dana, tak sedikit caleg nonelite yang punya lebih banyak. “Tapi, finansial Cuma satu faktor. Banyak faktor lain yang diperhitungkan,” jelasnya.

Caleg biasa yang bermodal tebal umumnya menggeber pencitraan diri dan popularitas melalui iklan. Sayangnya, kata Mochtar, hal yang sama juga dilakukan caleg lain, sehingga membingungkan pemilih.

Memori masyarakat tidak cukup kuat untuk menampung semua informasi yang digelontorkan ratusan caleg. Akibatnya, memori itu jadi meluber. “Dalam konteks ini, berlaku teori posititioning. Siapa yang paling dulu atau paling kuat masuk, dia yang akan dipilih. Posisi ini lagi-lagi jelas dimenangi elit partai. Salah satunya mereka punya rekam jejak yang lebih jelas, plus sosialiasi yang berulang-ulang dari struktur partai,” tegasnya.ian

10 Caleg Dapil Jatim 1 Paling Dipilih

Nama Tingkat Keterpilihan
1. Muhaimin Iskandar (PKB) 16,50
2. Guruh Soekarnoputra (PDIP) 12,73
3. Gondo Radityo (Demokrat) 11,79
4. Priyo Budi Susilo (Golkar) 9,43
5. La Nyalla M (Patriot) 8,49
6. Indah Kurnia (PDIP) 8,01
7. Ratih Sanggarwati (PPP) 4,71
8. Sunartoyo (PAN) 4,24
9. Ario Wijanarko (PKB) 3,77
10. Laksamana Sukardi 3,77
———————–
Sumber: survei SSC 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar