Kamis, 30 Oktober 2008
KHOFIFAH Indar Parawansa yang berpasangan dengan Mudjiono dalam Pilkada Jatim 2008 berpeluang besar menang. Survei Surabaya Survey Center (SSC) terakhir menunjukkan, pasangan nomor 1 ini masih mengungguli rivalnya, Soekarwo-Saifullah (KarSa).
Survei SSC yang digelar tanggal 22-28 Oktober, di 38 kabupaten/kota, dengan sampel 831 itu menunjukkan Ka-Ji masih unggul atas KarSa dengan selisih 3,5 persen. Ka-Ji didukung 40,3 persen publik, sementara KarSa 36,8 persen. Sisanya, 22,9 persen masih belum menentukan sikap alias swing voters.
Namun demikian, peluang KarSa untuk membalik keadaan masih cukup besar. Sebab, margin of error lembaga survei itu masih 3,4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Menurut Mochtar W Oetomo, Direktur SSC, perebutan swing voters menjadi sangat menentukan. Pada putaran pertama lalu, tim sukses Ka-Ji jauh lebih berhasil merebut suara ini ketimbang pasangan lain.
"Jika pada putaran kedua ini kinerja tim Ka-Ji bisa ditingkatkan lagi, pasangan ini mempunyai peluang menang cukup besar," katanya, kemarin.
Hasil survei SSC, Ka-Ji unggul di 21 kabupaten/kota. Di antaranya Surabaya, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Magetan, Madiun, Pacitan, Trenggalek, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Blitar, Kota Batu, Malang, Kota Malang, Pasuruan, Probolinggo, Kota Probolinggo, Lumajang, Banyuwangi dan Sampang.
Sementara KarSa unggul di 17 kabupaten/kota, yakni Sidoarjo, Gresik, Ngawi, Kota Madiun, Ponorogo, Tulungagung, Kediri, Kota Kediri, Kota Mojokerto, Kota Blitar, Kota Pasuruan, Jember, Bondowoso, Situbondo, Sumenep, Pamekasan dan Bangkalan.
Jika berdasar peta wilayah, maka Ka-Ji unggul di wilayah Arek dan Mataraman Pesisir Utara. Sedang KarSa unggul di wilayah Madura dan Mataraman. Untuk wilayah Tapal Kuda kedua pasangan ini cukup berimbang.
Sementara itu jika dilihat dari peta peralihan dukungan dari putaran pertama ke putaran ke dua, agaknya Ka-Ji lebih pandai meraup dukungan bekas-bekas lawannya di putaran pertama. Berdasar riset ini, 47,3 persen pemilih Soetjipto-Ridwan Hisjam (SR) mendukung KaJi, dan hanya 24,7 persen yang mendukung KarSa.
Sementara 44 persen pemilih Soenarjo-Ali Maschan (Salam) mendukung Ka-Ji, dan 28 persen mendukung KarSa. Sedang 30 persen pemilih Achmady-Suhartono (Achsan) mendukung Ka-Ji, dan 16,7 persennya mendukung KarSa.
Terkait pembelotan di tubuh pemilih Ka-Ji, jauh lebih kecil dibanding pembelotan yang terjadi di tubuh pemilih KarSa. Yaitu sebanyak 4,2 persen pemilih Ka-Ji diputaran pertama menyatakan akan memilih KarSa di putaran kedua. Sedang 7 persen pemilih KarSa di putaran pertama menyatakan akan memilih KaJi diputaran kedua.
Sebelumnya, Lembaga Survei Nasional (LSN) bekerja sama dengan Surabaya Survei Centre (SSC) juga menyampaikan hasil surveinya terkait Pilkada Jatim. Direktur Eksekutif LSN, Umar S Bakry dalam rilisnya di Surabaya beberapa wakyu lalu mengatakan, pasangan Ka-Ji dan Karsa masih bersaing ketat dalam memperebutkan suara publik, sehingga tingkat popularitas dan elektabilitas kedua pasangan terpaut tipis.
Survei LSN dilaksanakan di 38 kabupaten/kota di Jatim mulai 6 hingga 17 Oktober. Responden berjumlah 1.000 orang yang diwawancarai secara tatap muka dan diperoleh melalui teknik pencuplikan acak bertahap, dengan sampling eror 3,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Menurut temuan LSN - SSC, dukungan terhadap Ka-Ji dan Karsa hampir berimbang di semua kabupaten/kota di Jatim, sehingga sulit mengatakan wilayah "Pendalungan" milik pasangan mana dan "Mataraman" milik pasangan mana.
Mengenai tingkat popularitas, lanjut Umar, Cagub Soekarwo unggul tipis atas Khofifah. "Sebanyak 84,7 responden mengaku kenal terhadap Soekarwo, sementara sebanyak 84,3 persen responden mengaku kenal Khofifah. Untuk Cawagub, popularitas Saifullah Yusuf lebih unggul dibandingkan Mudjiono," katanya mengungkapkan.
Namun dalam hal elektabilitas atau keterpilihan, Ka-Ji dan Karsa bersaing ketat dan secara metodologi survei sulit untuk mengatakan siapa yang unggul.
"Jika Pilgub dilaksanakan pada saat survei dilakukan, sebanyak 37 persen responden mengaku akan memilih Karsa, sementara yang mengaku akan memilih Ka-Ji sebanyak 37,9 persen dan 25,1 persen belum memutuskan pilihan," katanya menambahkan.
Perbedaan 0,9 persen ini, tidak dapat disimpulkan Ka-Ji sudah pasti unggul terhadap Karsa, sebab dengan "margin of eror" survei sebesar 3,1 persen "swing voter" 3,1 persen berarti ada kemungkinan suara obyektif Karsa di lapangan lebih besar dari Ka-Ji, walaupun ada juga kemungkinan tetap lebih kecil dari Ka-Ji.
Sementara itu sebanyak 41,28 persen pemilih SR mengaku akan memilih Ka-Ji dan 30,27 persen akan memilih Karsa, namun sebanyak 30,27 persen responden mengaku belum mempunyai pilihan apakah ke Karsa atau Ka-Ji.
Sedangkan 41,28 persen pendukung Salam akan memilih Ka-Ji dan 29,59 persen akan memilih Karsa, namun 28,57 persen mengaku belum memutuskan apakah akan memilih Ka-Ji atau Karsa. (*/rp)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar