Surabaya - Putaran kedua pemilihan gubernur Jatim pada 4 November diprediksi bakal cukup seru. Persaingan antara Soekarwo dengan Khofifah akan ketat.
Hasil riset beberapa lembaga survei menunjukkan, jumlah dukungan publik terhadap pasangan Khofifah-Mudjiono (KaJi) dengan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) cukup tipis.
Jika rata-rata lembaga survei tersebut menggunakan margin of error kurang lebih 3,5%, maka peluang KarSa untuk membalik keunggulan masih sangat besar.
Riset terbaru dari Surabaya Survey Centre (SSC) yang diterima detiksurabaya.com, Rabu (29/10/2008), menunjukkan KaJi masih unggul atas KarSa dengan selisih 3,5%.
Hasil survei tatap muka di 38 kabupaten/kota, dengan sampel 831, margin of error 3,4% dan tingkat kepercayaan 95% ini menunjukkan KaJi didukung oleh 40,3% publik, sementara KarSa 36,8%. Sisanya, sebanyak 22,9% masih belum menentukan pilihan (swing voters).
Melihat ketatnya tingkat dukungan terhadap ke dua pasangan, maka perebutan terhadap swing voters menjadi sangat menentukan. Jika merujuk pengalaman putaran pertama yang lalu, tim sukses KaJi jauh lebih berhasil dalam berebut suara mengambang ini, dibanding pasangan lain. Jika pada putaran ke dua ini kinerja tim KaJi bisa ditingkatkan lagi, pasangan ini mempunyai peluang besar untuk menangm, terang Mochtar W Oetomo, Direktur SSC dalam siaran persnya.
Dari survei SSC, KaJi unggul di 21 kabupaten/ kota. Yakni, Surabaya, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Magetan, Madiun, Pacitan, Trenggalek, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Blitar, Kota Batu, Malang, Kota Malang, Pasuruan, Probolinggo, Kota Probolinggo, Lumajang, Banyuwangi dan Sampang.
Sementara KarSa unggul di 17 kabupaten/kota. Yakni, Sidoarjo, Gresik, Ngawi, Kota Madiun, Ponorogo, Tulungagung, Kediri, Kota Kediri, Kota Mojokerto, Kota Blitar, Kota Pasuruan, Jember, Bondowoso, Situbondo, Sumenep, Pamekasan dan Bangkalan. Kalau berdasar peta wilayah, maka KaJi unggul di wilayah Arek dan Mataraman Pesisir Utara dan KarSa unggul di wilayah Madura dan Mataraman, sedang di wilayah Tapal Kuda cukup berimbang.
Dilihat dari peta peralihan dukungan dari putaran pertama ke putaran ke dua, agaknya KaJi lebih pandai meraup dukungan bekas-bekas lawannya di putaran pertama. Berdasar riset ini, 47,3% pemilih Soetjipto-Ridwan Hisjam (SR) mendukung KaJi, dan hanya 24,7 yang mendukung KarSa.
44% pemilih Soenarjo-Ali Maschan (Salam) mendukung KaJi, dan 28% mendukung KarSa. 30% pemilih Achmady-Suhartono (Achsan) mendukung KaJi, dan 16,7%nya mendukung KarSa.
Bahkan pembelotan di tubuh pemilih KaJi juga jauh lebih kecil jika dibanding pembelotan yang terjadi di tubuh pemilih KarSa. Yakni, sebanyak 4,2% pemilih KaJi diputaran pertama menyatakan akan memilih KarSa di putaran kedua. Sementara 7% pemilih KarSa di putaran pertama menyatakan akan memilih KaJi diputaran kedua.
Nampaknya solidaritas yang kalah tidak mustahil akan benar-benar terjadi pada putaran kedua nanti. Jika sindrom itu yang terjadi, maka KarSa akan mendapat tantangan yang cukup berat, tambah Mochtar. Rabu, 29/10/2008 18:26 WIB (dikutip dari http://surabaya.detik.com/read/2008/10/29/182603/1028084/466/survei-ssc-persaingan-soekarwo-khofifah-ketat)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar