TEKNIK – TEKNIK PENULISAN
A. TEKNIK MENULIS dan MENEMUKAN ANGLE (SUDUT BERITA)
1. mencari peristiwa yang punya nilai berita :
• Dampaknya terhadap masyarakat
• Human interest
• Unsure ketokohan
• Jarak (jauh dekat tidak sama)
• Actual
• Eksklusif
• Informative
• Unik
• Dramatis’
• Gaung
• Misi
2. bikin kronologi / jalan cerita
• Siapkan catatan ringkas
• Jangan lupakan nama/tokoh yang disebut sepintas, siapa tahu, pernyataan atau kejadian tokoh itu menjadi menarik
• Tentukan mana yang paling menarik ( apa, siapa, bagaimana, kapan, dimana)
3. cek, ricek, multiple cek
• Selain untuk mengamankan berita dan jalan cerita, bukan tidak mungkin ditemukan nilai berita yang paling menarik, setelah cek, ricek, atau multiple cek
• Kita harus percaya pa yang kita lihat, rasakan dan dengar
4. menentukan angle :
• Tentukan dan siapkan angle ketika masih di lapangan
• Dampaknya tehadap masyarakat
• Human interest
• Unsure ketokohan
• Jarak
• Temukan jalan ceritanya
• Cari yang paling menarik (menurut siapa?)
• Cari yang paling pingin diketahui pembaca
5. menulis berita
• Membuat lead. Sama dengan pekerjaan lain, menulis juga punya penyakit yg sama : sulit memulainya. Tulisan yang panjang pasti diawali lead (alinea pertama) bagaimana caranya, ini kiat sederhana :
a. tulislah lead seperti sedang mengisahkannya kepada teman. Seperti sedang berbicara
b. lead tidak lebih dari 33 kata, jangan berpanjang panjang
c. gunakan kata dan kalimat serta lugas. Buat dalam dua atau tiga kalimat
d. cari sisi yang paling menarik
e. hindari kata atau istilah asing dan sangat teknis yang kurang dikenal pembaca
f. pastikan : apa yang terjadi, siapa yang akan menjadi pemeran utama berita tersebut, kapan peristiwanya, dimana TKP-nya, bagaimana peristiwanya, dan mengapa itu terjadi
g. ajukan pertanyaan : apakah pembaca benar-benar membutuhkan informasi yang akan ditulis
h. ingat, tulisan anda untuk pembaca, bukan untuk rekan sesame wartawan, narasumber atau pacar anda
i. usahakan agar lead tersebut akan menjadi bagian pentingdan menjadi batang berita selanjutnya
j. tulislah seperti sedang menggambar, jelasnya sedetail mungkin
• menyambung alinea dengan baik
• focus, dalam, dan tidak melebar
• gunakan piramida terbalik
• ceritakan dengan sejelas-jelasnya
• jangan mengulang dan bertele-tele
• untuk mengecek apakah tulisan kita bisa dimengerti, bacalah (dengan suara pelan-pelan) pastikan letak tanda bacanya.
Contoh-contoh lead :
Lead Dialog :
“ Benarkah itu suara saudara?”
“Benar yang mulia”
Kutipan percakapan tersebut berlangsung antara hakim X dengan Jaksa Urip Gunadi di Pengadilan Negeri Jaksa Selatan. Hakim menanyakan kebenaran rekaman pembicaraan antara urip dan ayin yang disadap KPK.
Lead Kutipan :
Contoh :
“kalau saudara tak mau mengikuti rapat, keluar saja!”
Pernyataan dengan nada keras itu disampaikan SBY saat memimpin rapat cabinet di Istana Negara, Jakarta kemarin. Presiden menegur kepala BPS yang ketahuan sedang asyik mengobrol dengan kepala BPK saat rapat berlangsung.
Lead sebab akibat. Lead bisa berisi analisis sebab akibat dari suatu peristiwa atau pernyataan yang akan diuraikan.
Contoh :
Lima puluh orang tewas dan 280 lainnya luka luka akibat serangan mendadak angkatan udara Amerika atas ibukota Afghanistan, Kabul kemarin.
(catatan : membuka lead jangan menggunakan angka. Missal : lima puluh bukan 50)
Lead lengkap, padat, dan berisi
Contoh :
Polisi menangkap dua tersangka perampok toko mas “cantik” , kamis malam (26/8) di plumpang dan kramat jati. Emas satu kilo yang mereka rampok telah habis terjual.
(catatan : gunakan kata yang pasti. Misalnya Polisi bukan yang berwajib)
Lead Resmi Banget : lead yang mencakup semua unsure 5W + 1H ( apa (what) ; siapa (who) ; kapan (when) ; mengapa (why) ; dan bagaimana (how) ) semua unsure itu harus dimasukkan lead guna berusaha menjawab pertanyaan 5W+1H.
Contoh :
Setelah tertunda sekian lama akibat cuaca buruk, korban Ashley hayat, penjelajah muda dalam operation releigh (OR) yang terkena musibah jatuh ke jurang gunung binaina, Pulau Seram, akhirnya berhasil diangkut dengan helicopter, senin kemarin. Setelah sejenak dirawat di Rumah Sakit TNI AU laha, ambon, pada sore harinya korban langsung diterbangkan ke Jakarta, satu pesawat dengan rombongan menteri KLH Emil Salim. Korban yang menderita luka di kepala, tulang iga patah, infeksi di dada kiri, dan patah kaki. Kemudian dirawat di sebuah rumah sakit di Jl. Prapanca Kebayoran Baru, Jakarta.
Catatan :
• UNTUK LEAD GUNAKAN KATA AKTIF, BUKAN PASIF. ATAU YANG BERAWALAN ME- BUKAN AWALAN DI-
• Untuk lead, hindari penggunaan kalimat “jadul (kuno)” atau berbau sambutan pejabat. Misalnya : “Seperti kita ketahui….” Atau “ dalam rangka….” Atau “pada suatu hari…” atau “ sehubungan dengan ….” Dan sejenis itulah. Jangan membuat lead seperti membuat puisi.
• Khusus lead diskriptif . lead ini menjelaskan seolah-olah pembaca sedang berada disamping anda. Seolah-olah pembaca bisa merasakan apa yang anda tulis. Kayak nonton 4 dimensi ancol, panas, dan dinginnya terasa, wangi parfumnya tercium jelas. Semua itu jelaskan !!!! (lead ini cocok untuk tulisan feature)
JURNALISME ON-LINE
(Untuk Menulis berita di website)
• Media On-Line lahir sebagai bentuk “konvergensi media” dengan dukungan teknologi internet secara massif yang menyajikan lebih komperhensif baik secara konten, cover face maupun daya jangkauannya.
• Jurnalisme on-line, audience bisa memilih berita yang ingin didapatkannya
• Jurnalisme on-line, memungkinkan bagi tim redaksi untuk menyertakan teks, suara, gambar, video, dan komponen lainnya di dalam berita yang akan diterima oleh audience
• Kaidah 5W+1H bisa diabaikan. Artinya dalam suatu konteks berita, kaidah tersebut cukup satu atau dua saja untuk ditampilkan sebagai berita on-line
• Jurnalime on-line adalah jurnalisme judul. Karena sifatnya yang ringkas, cepat dan akurat , maka JUDUL dalam berita On-Line harus “eye catching”. Sehingga judul-judul dalam berita on-line bisa dikemas secara “ dramatis, bombastis, “nakal”, namun tetap cerdas.
• Tetap berpegang pada kode etik (tidak SARA, dll)
• Salah satu produk jurnalisme on-line adalah SHARE and DISCUSSION SITES. Situs semacam ini bisa dibilang memanfaatkan potensi internet, sebagai sarana untuk bertukar ide, cerita, dan sebagainya. Kadang-kadang dipilih suatu tema spesifik, seperti : berita-berita tentang treasury.
WAWANCARA
Wawancara adalah percakapan khusus antara jurnalis dengan narasumber.
PERSIAPAN WAWANCARA
• Sang jurnalis menyiapkan topic yang akan dibicarakan atau ditanyakan kepada narasumber. Dengan begitu wawancara menjadi focus
• Sang jurnalis mempelajari dan memahami topic tersebut berdasarkan informasi yang sedang berkembang, termasuk data pustaka pendukung
• Siapkanlah peralatan penunjang seperti buku catatan, tape recorder, dan bagi jurnalis Televisi dan radio menggunakan mikrofon, kamera, dan bahkan HP untuk wawancara langsung. Peralatan ini membantu, sebab tidak semua keterangan narasumber bisa diingat wartawan
• Susunlah daftar pertanyaan yang bakal diajukan kepada narasumber. Ini sekedar guiding atau panduan saja agar wawancara tidak melebar ke hal-hal yang tidak relevan
• Hubungilah narasumber yang punya otoritas, kompetensi, atau keterkaitan dengan berita. Buatlah janji kapan dan dimana wawancara akan dilakukan.
FOTO JURNALISTIK
A KARAKTERISTIK FOTO JURNALISTIK
• Dasar foto jurnalistik adalah gabungan antara gambar dan kata. Keseimbangan data tertulis pada teks dan gambar adalah mutlak. “Caption sangat membantu suatu gambaran bagi masyarakat”
• Medium foto jurnalistik biasanya tercetak, bisa di media cetak, kantor berita, Koran atau majalah, tanpa memperhatikan tirasnya.
• Lingkup foto jurnalistik adalah manusia
• Bentuk liputan fotojurnalistik adalah suatu upaya yang muncul dari bakat dan kemampuan seorang fotojurnalis yang bertujuan melaporkan beberapa aspek dari berita itu sendiri
• Foto jurnalistik adalah fotografi komunikasi, dimana komunikasi bisa diekspresikan seorang foto jurnalistik melalui subyeknya.
• Pesan yang disampaikan dari suatu hasil visual fotojurnalistik harus jelas dan segera dipahami seluruh lapisan masyarakat
• Fotojurnalistik membutuhkan tenaga penyuntig yang handal, berwawasan visual luas, populis, arif, jeli dalam menilai karya foto yang dihasilkan, serta mampu membina dan membantu mematangkan sebelum memberi penugasan.
• Foto jurnalis yang baik adalah bila ia bisa membangun instingnya, berada di tempat yang benar waktu yang benar serta dengan kamera dan lensa yang tepat.
• Tiga jenjang basis menjadi fotojurnalistik : snapshot, advanced amateur photography, art photography, photojournalism
• Selembar foto tidak akan dapat dikatakan sebuah foto berita bila tidak dilengkapi dengan caption (keterangan gambar) dan juga harus mengandung unsure 5W+1H
B. KATEGORI FOTOJURNALIST DG STANDARD WORLD PRESS PHOTO
• Foto berita spot ( spot news ) adalah peristiwa yang tidak dapat terencanakan sebelumnya, bisa saja disebut sebagai foto yang terjadi secara tiba-tiba
• Foto berita alam dan lingkungan
• Foto potret ( people in news)
• Foto iptek
• Foto keseharian ( daily life )
• Foto olahraga
• Foto seni dan budaya
• Foto ilustrasi
C. MEMILIH TINDAKAN DALAM KAITAN MENDAPATKAN FOTO JURNALISTIK BERDASARKAN EDFAT
• ENITIRE (E) : suatu keseluruhan pemotretan yang dilakukan begitu melihat suatu peristiwa untuk dipilih sebagai objek
• DETAIL (D) : suatu pilihan pengambilan keputusan atas sesuatu yang dinilai tepat sebagai “point of interest” nya
• FRAME (F) : suatu tahap dimana kita membingkai suatu detail yang telah dipilih. Rasa artistic semakin penting dalam tahap ini
• ANGLE (A) : tahap dimana sudut pandang menjadi dominant, memotret dari ketinggian, bawah, dan sejajar
• TIME (T) : tahap penentuan penyinaran dengan kombinasi yang tepat antara diafragma dan kecepatan.
D. TEMPAT DIMANA KITA MENDAPAT FOTO BERITA
• Keberuntungan
• Monitor radio : monitoring frekwensi radio yang dipunyai kepolisian, BIA, radio yang menyiarkan berita terkini
• Radio Berita : radio yang menyiarkan berita terkini
• Reporter yang mengkhususkan di satu bidang : missal reporter yang di DPR
• Melakukan kontak dengan LSM, ormas
• Humas dan press release
• Acara di surat kabar atau majalah khusus
TEKHNIK FOTOGRAFI
• Pencahayaan menjadi masalah besar bagi fotografer, baik amatir maupun professional. Pencahayaan yang akan dipilih bergantung pada tiga persoalan pokok :
a. Shutter speed yang berada di body kamera
b. Diafragma atau f-stop yang berada di gelang lensa
c. ISO atau ASA film / mc yang digunakan
• Tips dan teknis pemotretan sebelum terjun ke lapangan :
a. Anda mau memotret apa
b. Tentukan pilihan diafragma dan shutter speed
c. Sudut pandang pemotretan
d. Perhatikan komposisi
e. Jangan malas bergerak
f. Teliti
• Diharapkan pemotret santun dan memiliki etika profesi yang luhur khususnya untuk foto jurnalistik
TEKNIK – TEKNIK PENULISAN
A. TEKNIK MENULIS dan MENEMUKAN ANGLE (SUDUT BERITA)
1. mencari peristiwa yang punya nilai berita :
• Dampaknya terhadap masyarakat
• Human interest
• Unsure ketokohan
• Jarak (jauh dekat tidak sama)
• Actual
• Eksklusif
• Informative
• Unik
• Dramatis’
• Gaung
• Misi
2. bikin kronologi / jalan cerita
• Siapkan catatan ringkas
• Jangan lupakan nama/tokoh yang disebut sepintas, siapa tahu, pernyataan atau kejadian tokoh itu menjadi menarik
• Tentukan mana yang paling menarik ( apa, siapa, bagaimana, kapan, dimana)
3. cek, ricek, multiple cek
• Selain untuk mengamankan berita dan jalan cerita, bukan tidak mungkin ditemukan nilai berita yang paling menarik, setelah cek, ricek, atau multiple cek
• Kita harus percaya pa yang kita lihat, rasakan dan dengar
4. menentukan angle :
• Tentukan dan siapkan angle ketika masih di lapangan
• Dampaknya tehadap masyarakat
• Human interest
• Unsure ketokohan
• Jarak
• Temukan jalan ceritanya
• Cari yang paling menarik (menurut siapa?)
• Cari yang paling pingin diketahui pembaca
5. menulis berita
• Membuat lead. Sama dengan pekerjaan lain, menulis juga punya penyakit yg sama : sulit memulainya. Tulisan yang panjang pasti diawali lead (alinea pertama) bagaimana caranya, ini kiat sederhana :
a. tulislah lead seperti sedang mengisahkannya kepada teman. Seperti sedang berbicara
b. lead tidak lebih dari 33 kata, jangan berpanjang panjang
c. gunakan kata dan kalimat serta lugas. Buat dalam dua atau tiga kalimat
d. cari sisi yang paling menarik
e. hindari kata atau istilah asing dan sangat teknis yang kurang dikenal pembaca
f. pastikan : apa yang terjadi, siapa yang akan menjadi pemeran utama berita tersebut, kapan peristiwanya, dimana TKP-nya, bagaimana peristiwanya, dan mengapa itu terjadi
g. ajukan pertanyaan : apakah pembaca benar-benar membutuhkan informasi yang akan ditulis
h. ingat, tulisan anda untuk pembaca, bukan untuk rekan sesame wartawan, narasumber atau pacar anda
i. usahakan agar lead tersebut akan menjadi bagian pentingdan menjadi batang berita selanjutnya
j. tulislah seperti sedang menggambar, jelasnya sedetail mungkin
• menyambung alinea dengan baik
• focus, dalam, dan tidak melebar
• gunakan piramida terbalik
• ceritakan dengan sejelas-jelasnya
• jangan mengulang dan bertele-tele
• untuk mengecek apakah tulisan kita bisa dimengerti, bacalah (dengan suara pelan-pelan) pastikan letak tanda bacanya.
Contoh-contoh lead :
Lead Dialog :
“ Benarkah itu suara saudara?”
“Benar yang mulia”
Kutipan percakapan tersebut berlangsung antara hakim X dengan Jaksa Urip Gunadi di Pengadilan Negeri Jaksa Selatan. Hakim menanyakan kebenaran rekaman pembicaraan antara urip dan ayin yang disadap KPK.
Lead Kutipan :
Contoh :
“kalau saudara tak mau mengikuti rapat, keluar saja!”
Pernyataan dengan nada keras itu disampaikan SBY saat memimpin rapat cabinet di Istana Negara, Jakarta kemarin. Presiden menegur kepala BPS yang ketahuan sedang asyik mengobrol dengan kepala BPK saat rapat berlangsung.
Lead sebab akibat. Lead bisa berisi analisis sebab akibat dari suatu peristiwa atau pernyataan yang akan diuraikan.
Contoh :
Lima puluh orang tewas dan 280 lainnya luka luka akibat serangan mendadak angkatan udara Amerika atas ibukota Afghanistan, Kabul kemarin.
(catatan : membuka lead jangan menggunakan angka. Missal : lima puluh bukan 50)
Lead lengkap, padat, dan berisi
Contoh :
Polisi menangkap dua tersangka perampok toko mas “cantik” , kamis malam (26/8) di plumpang dan kramat jati. Emas satu kilo yang mereka rampok telah habis terjual.
(catatan : gunakan kata yang pasti. Misalnya Polisi bukan yang berwajib)
Lead Resmi Banget : lead yang mencakup semua unsure 5W + 1H ( apa (what) ; siapa (who) ; kapan (when) ; mengapa (why) ; dan bagaimana (how) ) semua unsure itu harus dimasukkan lead guna berusaha menjawab pertanyaan 5W+1H.
Contoh :
Setelah tertunda sekian lama akibat cuaca buruk, korban Ashley hayat, penjelajah muda dalam operation releigh (OR) yang terkena musibah jatuh ke jurang gunung binaina, Pulau Seram, akhirnya berhasil diangkut dengan helicopter, senin kemarin. Setelah sejenak dirawat di Rumah Sakit TNI AU laha, ambon, pada sore harinya korban langsung diterbangkan ke Jakarta, satu pesawat dengan rombongan menteri KLH Emil Salim. Korban yang menderita luka di kepala, tulang iga patah, infeksi di dada kiri, dan patah kaki. Kemudian dirawat di sebuah rumah sakit di Jl. Prapanca Kebayoran Baru, Jakarta.
Catatan :
• UNTUK LEAD GUNAKAN KATA AKTIF, BUKAN PASIF. ATAU YANG BERAWALAN ME- BUKAN AWALAN DI-
• Untuk lead, hindari penggunaan kalimat “jadul (kuno)” atau berbau sambutan pejabat. Misalnya : “Seperti kita ketahui….” Atau “ dalam rangka….” Atau “pada suatu hari…” atau “ sehubungan dengan ….” Dan sejenis itulah. Jangan membuat lead seperti membuat puisi.
• Khusus lead diskriptif . lead ini menjelaskan seolah-olah pembaca sedang berada disamping anda. Seolah-olah pembaca bisa merasakan apa yang anda tulis. Kayak nonton 4 dimensi ancol, panas, dan dinginnya terasa, wangi parfumnya tercium jelas. Semua itu jelaskan !!!! (lead ini cocok untuk tulisan feature)
JURNALISME ON-LINE
(Untuk Menulis berita di website)
• Media On-Line lahir sebagai bentuk “konvergensi media” dengan dukungan teknologi internet secara massif yang menyajikan lebih komperhensif baik secara konten, cover face maupun daya jangkauannya.
• Jurnalisme on-line, audience bisa memilih berita yang ingin didapatkannya
• Jurnalisme on-line, memungkinkan bagi tim redaksi untuk menyertakan teks, suara, gambar, video, dan komponen lainnya di dalam berita yang akan diterima oleh audience
• Kaidah 5W+1H bisa diabaikan. Artinya dalam suatu konteks berita, kaidah tersebut cukup satu atau dua saja untuk ditampilkan sebagai berita on-line
• Jurnalime on-line adalah jurnalisme judul. Karena sifatnya yang ringkas, cepat dan akurat , maka JUDUL dalam berita On-Line harus “eye catching”. Sehingga judul-judul dalam berita on-line bisa dikemas secara “ dramatis, bombastis, “nakal”, namun tetap cerdas.
• Tetap berpegang pada kode etik (tidak SARA, dll)
• Salah satu produk jurnalisme on-line adalah SHARE and DISCUSSION SITES. Situs semacam ini bisa dibilang memanfaatkan potensi internet, sebagai sarana untuk bertukar ide, cerita, dan sebagainya. Kadang-kadang dipilih suatu tema spesifik, seperti : berita-berita tentang treasury.
WAWANCARA
Wawancara adalah percakapan khusus antara jurnalis dengan narasumber.
PERSIAPAN WAWANCARA
• Sang jurnalis menyiapkan topic yang akan dibicarakan atau ditanyakan kepada narasumber. Dengan begitu wawancara menjadi focus
• Sang jurnalis mempelajari dan memahami topic tersebut berdasarkan informasi yang sedang berkembang, termasuk data pustaka pendukung
• Siapkanlah peralatan penunjang seperti buku catatan, tape recorder, dan bagi jurnalis Televisi dan radio menggunakan mikrofon, kamera, dan bahkan HP untuk wawancara langsung. Peralatan ini membantu, sebab tidak semua keterangan narasumber bisa diingat wartawan
• Susunlah daftar pertanyaan yang bakal diajukan kepada narasumber. Ini sekedar guiding atau panduan saja agar wawancara tidak melebar ke hal-hal yang tidak relevan
• Hubungilah narasumber yang punya otoritas, kompetensi, atau keterkaitan dengan berita. Buatlah janji kapan dan dimana wawancara akan dilakukan.
FOTO JURNALISTIK
A KARAKTERISTIK FOTO JURNALISTIK
• Dasar foto jurnalistik adalah gabungan antara gambar dan kata. Keseimbangan data tertulis pada teks dan gambar adalah mutlak. “Caption sangat membantu suatu gambaran bagi masyarakat”
• Medium foto jurnalistik biasanya tercetak, bisa di media cetak, kantor berita, Koran atau majalah, tanpa memperhatikan tirasnya.
• Lingkup foto jurnalistik adalah manusia
• Bentuk liputan fotojurnalistik adalah suatu upaya yang muncul dari bakat dan kemampuan seorang fotojurnalis yang bertujuan melaporkan beberapa aspek dari berita itu sendiri
• Foto jurnalistik adalah fotografi komunikasi, dimana komunikasi bisa diekspresikan seorang foto jurnalistik melalui subyeknya.
• Pesan yang disampaikan dari suatu hasil visual fotojurnalistik harus jelas dan segera dipahami seluruh lapisan masyarakat
• Fotojurnalistik membutuhkan tenaga penyuntig yang handal, berwawasan visual luas, populis, arif, jeli dalam menilai karya foto yang dihasilkan, serta mampu membina dan membantu mematangkan sebelum memberi penugasan.
• Foto jurnalis yang baik adalah bila ia bisa membangun instingnya, berada di tempat yang benar waktu yang benar serta dengan kamera dan lensa yang tepat.
• Tiga jenjang basis menjadi fotojurnalistik : snapshot, advanced amateur photography, art photography, photojournalism
• Selembar foto tidak akan dapat dikatakan sebuah foto berita bila tidak dilengkapi dengan caption (keterangan gambar) dan juga harus mengandung unsure 5W+1H
B. KATEGORI FOTOJURNALIST DG STANDARD WORLD PRESS PHOTO
• Foto berita spot ( spot news ) adalah peristiwa yang tidak dapat terencanakan sebelumnya, bisa saja disebut sebagai foto yang terjadi secara tiba-tiba
• Foto berita alam dan lingkungan
• Foto potret ( people in news)
• Foto iptek
• Foto keseharian ( daily life )
• Foto olahraga
• Foto seni dan budaya
• Foto ilustrasi
C. MEMILIH TINDAKAN DALAM KAITAN MENDAPATKAN FOTO JURNALISTIK BERDASARKAN EDFAT
• ENITIRE (E) : suatu keseluruhan pemotretan yang dilakukan begitu melihat suatu peristiwa untuk dipilih sebagai objek
• DETAIL (D) : suatu pilihan pengambilan keputusan atas sesuatu yang dinilai tepat sebagai “point of interest” nya
• FRAME (F) : suatu tahap dimana kita membingkai suatu detail yang telah dipilih. Rasa artistic semakin penting dalam tahap ini
• ANGLE (A) : tahap dimana sudut pandang menjadi dominant, memotret dari ketinggian, bawah, dan sejajar
• TIME (T) : tahap penentuan penyinaran dengan kombinasi yang tepat antara diafragma dan kecepatan.
D. TEMPAT DIMANA KITA MENDAPAT FOTO BERITA
• Keberuntungan
• Monitor radio : monitoring frekwensi radio yang dipunyai kepolisian, BIA, radio yang menyiarkan berita terkini
• Radio Berita : radio yang menyiarkan berita terkini
• Reporter yang mengkhususkan di satu bidang : missal reporter yang di DPR
• Melakukan kontak dengan LSM, ormas
• Humas dan press release
• Acara di surat kabar atau majalah khusus
TEKHNIK FOTOGRAFI
• Pencahayaan menjadi masalah besar bagi fotografer, baik amatir maupun professional. Pencahayaan yang akan dipilih bergantung pada tiga persoalan pokok :
a. Shutter speed yang berada di body kamera
b. Diafragma atau f-stop yang berada di gelang lensa
c. ISO atau ASA film / mc yang digunakan
• Tips dan teknis pemotretan sebelum terjun ke lapangan :
a. Anda mau memotret apa
b. Tentukan pilihan diafragma dan shutter speed
c. Sudut pandang pemotretan
d. Perhatikan komposisi
e. Jangan malas bergerak
f. Teliti
• Diharapkan pemotret santun dan memiliki etika profesi yang luhur khususnya untuk foto jurnalistik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar