Kamis, 13 Desember 2012

Efek Jokowi Pengaruhi Pencitraan Capres di Pemilu 2014


oleh Wahyu SK
Posted: 09/12/2012 16:39

Liputan6.com, Jakarta : Menjelang Pemilu 2014, pencitraan masih akan dilakukan para calon legislatif maupun calon Presiden untuk menarik dukungan sebanyak-banyaknya dari masyarakat.

Menurut peneliti Institute Survei Indonesia (Insis) Mochtar W Oetomo, salah satu penyebab pencitraan diri masih terjadi pada pemilu 2014 mendatang karena adanya fenomena Jokowi atau Jokowi effect, imbas pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012 beberapa waktu lalu.

"Belanja iklan politik jauh lebih tinggi di 2014. Apalagi kalau orang masih terngiang-ngiang dengan efek Jokowi. Di mana dia datang jauh-jauh tapi bisa menjungkirbalikkan yang ada," katanya dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu (9/12/2012).

Mochtar menambahkan, pencitraan politik sudah terjadi sejak beberapa pemilu lalu. Karena pencitraan, periklanan, dan media massa sangat berperan tinggi dalam konstruksi membangun kredibilitas calon legislatif maupun calon Presiden. Karenanya, pencitraan politik masih akan terjadi pada pemilu 2014 mendatang.

Dia menyarankan, para calon legislatif maupun calon Presiden sebaiknya jangan terbuai dengan efek Jokowi atau tokoh-tokoh lain yang berhasil membangun citra baik di mata masyarakat, karena para kandidat semestinya sudah memiliki karakter masing-masing.

"Politikus-politikus akan menjadi latah ingin seperti Jokowi. Padahal, tiap pemimpin punya karakter sendiri. Peran pencitraan akan begitu penting," terangnya. (Frd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar