Reporter : Al Amin
Minggu, 9 Desember 2012 16:31:00
Tensi kasus korupsi sedang meningkat setelah pengunduran diri Andi
Mallarangeng sebagai menpora sekretaris dewan pembina Partai Demokrat.
Andi adalah menteri aktif pertama yang ditetapkan tersangka oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), dia diduga terlibat dalam kasus Hambalang.
Berbagai kasus korupsi di Indonesia belum jadi pertimbangan bagi publik untuk memilih pemimpin.
"Di Indonesia itu, persoalan moral terutama yang berhubungan dengan perempuan seperti selingkuh, itu masih menjadi persoalan yang utama. Persoalan integritas, persoalan manajerial, kenegaraan itu belum menjadi pertimbangan penting," ujar Peneliti Institute Survei Nasional (INSIS) Mochtar W Oetomo di Hotel Atlet Century Park, Jakarta (9/12).
Untuk menjadi pemimpin, Andi Mallarangeng terjerat kasus korupsi dan Anas Urbaningrum yang namanya kerap kali disebut sebagai penanggungjawab kasus korupsi Hambalang. Menurut Mochtar, mereka masih mempunyai basis apalagi Anas sebagai ketua partai, dia memiliki basis-basis politik, dia memiliki kantong-kantong politik.
"Pemilih di Indonesia adalah pemilih yang sulit berubah. Basis-basis ini bagaimanapun masih menjadi pendukung, basis Andi di Makasar, basis Anas di Jawa Timur masih jadi pendukung, dia masih bisa di terima," ujar dia.
Mochtar mengatakan tingkat kehadiran mereka di ruang publik seperti media atau ketika mereka blusukan juga berpengaruh terhadap penilaian publik. "Karena struktur mereka sebagai ketua partai dan Menpora, mereka sering ke daerah, bersentuhan langsung dengan masyarakat yang masih paguyuban, ketika bertemu, dia akan memberi kesan tersendiri, ujar dia.
Berbagai kasus korupsi di Indonesia belum jadi pertimbangan bagi publik untuk memilih pemimpin.
"Di Indonesia itu, persoalan moral terutama yang berhubungan dengan perempuan seperti selingkuh, itu masih menjadi persoalan yang utama. Persoalan integritas, persoalan manajerial, kenegaraan itu belum menjadi pertimbangan penting," ujar Peneliti Institute Survei Nasional (INSIS) Mochtar W Oetomo di Hotel Atlet Century Park, Jakarta (9/12).
Untuk menjadi pemimpin, Andi Mallarangeng terjerat kasus korupsi dan Anas Urbaningrum yang namanya kerap kali disebut sebagai penanggungjawab kasus korupsi Hambalang. Menurut Mochtar, mereka masih mempunyai basis apalagi Anas sebagai ketua partai, dia memiliki basis-basis politik, dia memiliki kantong-kantong politik.
"Pemilih di Indonesia adalah pemilih yang sulit berubah. Basis-basis ini bagaimanapun masih menjadi pendukung, basis Andi di Makasar, basis Anas di Jawa Timur masih jadi pendukung, dia masih bisa di terima," ujar dia.
Mochtar mengatakan tingkat kehadiran mereka di ruang publik seperti media atau ketika mereka blusukan juga berpengaruh terhadap penilaian publik. "Karena struktur mereka sebagai ketua partai dan Menpora, mereka sering ke daerah, bersentuhan langsung dengan masyarakat yang masih paguyuban, ketika bertemu, dia akan memberi kesan tersendiri, ujar dia.
[ded]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar