Polhukam | Minggu, 9 Desember 2012 22:41
WIB
Partai NasDem (Ant)
Metrotvnews.com, Jakarta: Partai Nasional Demokrat
(NasDem) menjadi 'Kuda Hitam' dalam Pemilu 2014. Perkiraan itu disampaikan
peneliti Institut Survei Indonesia (INSIS) Mochtar W Oetomo usai meluncurkan
hasil survei mengenai figur calon presiden alternatif.
"Saya memperkirakan Partai NasDem bisa menjadi kuda hitam karena partai yang didirikan oleh Surya Paloh tersebut menawarkan perbaikan Indonesia dalam format restorasi," kata Mochtar W Oetomo di Jakarta, Ahad (9/12).
Menurut dia, hanya tiga partai politik yang 'menguasai' penyelenggaraan pemilu legislatif pada era reformasi. Masyarakat pun sudah mengetahui program kerja dan kinerja partai politik tiga besar pemenang pemilu legislatif.
"Menghadapi Pemilu 2014, muncul Partai NasDem yang menawarkan perubahan Indonesia dalam konsep restorasi. Ini akan menjadi harapan baru bagi masyarakat," katanya.
Di sisi lain, kata dia, partai politik yang selama tiga kali pemilu legislatif selalu berada pada posisi tiga besar, juga memiliki persoalan tersendiri. Ia mencontohkan, Partai Demokrat dan Partai Golkar yang beberapa kali politikusnya tersangkut kasus dugaan korupsi. Sehingga citra partai menurun.
Partai Golkar sudah mendeklarasikan calon presiden. Tapi kader yang menerima keputusan itu belum mencapai 100 persen. Riak-riak kecil mengenai calon presiden yang diusung pun muncul.
"Kondisi ini jika terus berlanjut hingga 2014, maka akan menjadi peluang bagi Partai NasDem untuk merebut simpati masyarakat," katanya.
Menurut dia, jika para politisi Partai NasDem bisa memanfaatkan situasi dan peluang, bukan tidak mungkin partai NasDem bisa memperoleh suara pada pemilu legislatif 2014 hingga 10 persen.
Selain partai NasDem, Mochtar juga memperkirakan masih ada satu atau dua partai politik baru lainnya yang juga bisa memperoleh suara lima persen hingga 10 persen. (Ant/RRN)
"Saya memperkirakan Partai NasDem bisa menjadi kuda hitam karena partai yang didirikan oleh Surya Paloh tersebut menawarkan perbaikan Indonesia dalam format restorasi," kata Mochtar W Oetomo di Jakarta, Ahad (9/12).
Menurut dia, hanya tiga partai politik yang 'menguasai' penyelenggaraan pemilu legislatif pada era reformasi. Masyarakat pun sudah mengetahui program kerja dan kinerja partai politik tiga besar pemenang pemilu legislatif.
"Menghadapi Pemilu 2014, muncul Partai NasDem yang menawarkan perubahan Indonesia dalam konsep restorasi. Ini akan menjadi harapan baru bagi masyarakat," katanya.
Di sisi lain, kata dia, partai politik yang selama tiga kali pemilu legislatif selalu berada pada posisi tiga besar, juga memiliki persoalan tersendiri. Ia mencontohkan, Partai Demokrat dan Partai Golkar yang beberapa kali politikusnya tersangkut kasus dugaan korupsi. Sehingga citra partai menurun.
Partai Golkar sudah mendeklarasikan calon presiden. Tapi kader yang menerima keputusan itu belum mencapai 100 persen. Riak-riak kecil mengenai calon presiden yang diusung pun muncul.
"Kondisi ini jika terus berlanjut hingga 2014, maka akan menjadi peluang bagi Partai NasDem untuk merebut simpati masyarakat," katanya.
Menurut dia, jika para politisi Partai NasDem bisa memanfaatkan situasi dan peluang, bukan tidak mungkin partai NasDem bisa memperoleh suara pada pemilu legislatif 2014 hingga 10 persen.
Selain partai NasDem, Mochtar juga memperkirakan masih ada satu atau dua partai politik baru lainnya yang juga bisa memperoleh suara lima persen hingga 10 persen. (Ant/RRN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar