Rabu, 12 Desember 2012

Priyo Unggul Elektabilitas, Anas Menang Popularitas



Jawa Pos, Senin, 10 Desember 2012 , 03:46:00


JAKARTA - Empat tokoh muda partai politik terjaring masuk dalam bursa kandidat capres alternatif.  Mereka adalah Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua DPR Pramono Anung, Wakil Ketua DPR dari Golkar Priyo Budi Santoso dan Ketua Fraksi PDIP Puan Maharani. Keempat tokoh ini masuk dalam survei yang dirilis Indonesia Survei Institute (INSIS).

Dari hasil survei itu, elektabilitas, akseptabilitas, maupun popularitas tokoh-tokoh ini berada di posisi teratas dibandingkan tokoh muda partai lainnya.  Peneliti INSIS, Mochtar W Oetomo, mengatakan, dari sisi akseptabilitas (kesukaan) Priyo Budi Santoso menempati posisi teratas dengan dukungan 53,73 persen.

Berikutnya secara berturut-turut Puan Maharani (51,02 persen), Pramono Anung (49,53), Hidayat Nur Wahid (47,75), Tjahjo Kumolo (43,08), Zulkifli Hasan (41,77), Budiman Sudjatmiko (38,13) dan Anas Urbaningrum (37,47).

"Priyo unggul untuk akseptabilitas atau kesukaan dan elektabilitas atau keterpilihan. Ini setidaknya menjadi wacana baru dalam konstalasi pencapren 2014 di tengah dominasi capres-capres muka lama," kata Mochtar saat memaparkan hasil survei lembaganya di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Minggu (9/12).

Untuk elektabilitas, kata dia,  Priyo Budi Santoso juga menempati posisi teratas dengan dukungan 10,37 persen. Disusul Pramono Anung (9,25), Hidayat Nur Wahid (8,41), Puan Maharani (8,03), Anas Urbaningrum (7,10), dan Luthfi Hasan (5,04).

Namun untuk sisi popularitas, kata Mochtar, Anas Urbaningrum menjadi tokoh muda yang paling populer dengan 82,05 persen. Disusul Priyo Budi Santoso (77,10), Hidayat Nur Wahid (74,11), Pramono Anung (73,73), Puan Maharani (71,49), dan Akbar Faisal (69,15 persen).

Dijelaskannya, survei INSIS ini dilakukan di 33 provinsi, dengan jumlah responden 1.070 orang. Survei dilaksanakan 16 November  sampai  4 Desember 2012. Survei dilakukan dengan tatap muka langsung dengan dengan panduan kuesioner.

Survei  dilakukan untuk melihat sejauhmana tokoh-tokoh muda partai politik dikenal dan diminati sebagai calon presiden. "Tokoh muda yang kami survei adalah mereka yang berumur antara 45 hingga 55 tahun, tentunya patokan umur ini kita ambil atas banyak pertimbangan," papar Mochtar.

Dalam Survei kali ini juga, INSIS menyurvei tokoh-tokoh muda per partai politik. Ada sembilan partai yang disurvei. Untuk Partai Demokrat tingkat elektabilitas tertinggi ada di Anas Urbaningrum  dengan dukungan 7,10 persen. Diikuti Andi Mallarangeng (4,67), Edhie Baskoro (2,14), Nurhayati Ali Assegaf  (0,18), Saan Mustofa 1,86), Rahasia (7,38), belum menentukan pilihan (76,63).

Untuk Partai Golkar elektabilitas tertinggi ada di Priyo Budi Santoso (10,37 persen). Diikuti Hajriyanto Y. Tohari (3,3), Rusli Zainal (2,52), Rizal Mallarangeng (2,05), dan Idrus Marham (0,05), Rahasia (5,23), Belum menentukan pilihan (75,79).

Elektabilitas tertinggi di PDIP ada di Pramono Anung dengan 9,25 persen, disusul Puan Maharani (8,03), Tjahjo Kumolo (4,20), Budiman Sudjatmiko (1,11) dan Maruarar Sirait (0,65), Rahasia (4,39) dan belum menentukan pilihan (71,68).

Untuk PKS elektabilitas tertinggi ada di Hidayat Nur Wahid 8,41 persen, disusul Luthfi Hasan (5,04), Anis Matta (3,17), Tifatul Sembiring (2,2), dan Machfudz Siddiq (1,1),  Rahasia (7,56) dan belum menentukan pilihan (72,05). 

Dia menambahkan, dalam survei ini masyarakat juga menginginkan adanya capres muda alternatif. "Sebanyak  93,27 persen responden menjawab sangat perlu adanya capres muda alternati. Responden yang menjawab perlu sebanyak 1,4 persen, dan tidak menjawab tidak tahu 5,33 persen," tuturnya.

Melihat posisi ini, menurut Mochtar, maka bisa disimpulkan, nama  Hidayat Nur Wahid, Pramono Anung, Priyo Budi Santoso, dan Puan Maharani bisa disebut sebagai capres muda potensial di Pilpres 2014.  "Jika mereka dicalonkan, lanjutnya, potensi dukungan publik akan cukup besar. Apalagi masyarakat hari ini juga menunggu munculnya tokoh-tokoh lain di tengah stagnansi capres-capres yang sudah pernah berlaga di pilpres sebelumnya," tandasnya.

Selain itu, Mochtar juga mengungkapkan, hasil survei INSIS menyebutkan bahwa mayoritas rakyat Indonesia justru sangat menginginkan pemilu dan Pilpres 2014 menjadi ajang dilakukannya regenerasi kepemimpinan nasional. "Publik menilai sangat penting adanya regenerasi kepemimpinan nasional (86,45) dan adanya munculnya calon pemimpin alternatif masa datang (94,67)," ujarnya.

Seperti diketahui, selama ini nama yang muncul di media massa sebagai bakal capres dan cawapres 2014 adalah masih didominasi politisi senior. Mereka adalah Jusuf Kalla (Golkar, mantan Wapres RI), Aburizal Bakrie (Golkar, mantan Menko Kesra RI), Megawati Soekarnoputri (PDIP, mantan Presiden RI) dan Prabowo Subijanto (Gerindra, mantan Danjen Kopassus TNI AD). (jpnn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar