Rabu, 12 Desember 2012

Rakyat Harapkan Pemimpin Tegas dan Prorakyat



Rakyat Harapkan Pemimpin Tegas dan Prorakyat
Senin, 10 Desember 2012 | 6:45

[JAKARTA] Peneliti Institut Survei Indonesia (INSIS), Mochtar W Oetomo mengatakan, rakyat Indonesia mengharapkan pemimpin nasional ke depan adalah figur yang tegas, intelek, agamis, dan dekat dengan rakyat.

"Calon pemimpin dengan kriteria tersebut bisa berasal dari kalangan militer maupun sipil," kata Mochtar W Oetomo usai mempublikasi hasil survei INSIS mengenai figur capres alternatif di Jakarta, Minggu (9/12).

Mochtar menjelaskan, dari hasil survei yang dilakukan INSIS sebanyak 88,78 persen responden mengharapkan munculnya calon pemimpin yang tegas dalam membuat keputusan, serta 71,58 persen mengharapkan calon pemimpin yang berani mengambil risiko.

Selain itu, kata dia, sebanyak 82,14 persen responden menginginkan adanya regenerasi calon pemimpin nasional serta sebanyak 93,27 persen responden menyatakan sangat penting adanya calon presiden alternatif.

Masyarakat melalui jawaban responden, menurut dia, juga berharap adanya pemimpin yang dekat dengan rakyat (95,51 persen), memiliki pemahaman agama yang kuat (89,15 persen), serta intelek (82,64) persen.

"Dari fenomena tersebut kami bisa menyimpulkan bahwa masyarakat menginginkan pemimpin Indonesia mendatang adalah figur yang tegas, intelek, agamis, dan dekat dengan rakyat," katanya.

Fenomena harapan masyarakat tersebut, menurut dia, menjadi antitesis dari pemimpin nasional saat ini yang dinilai lamban dan kurang tegas.

Ketika ditanya apakah calon pemimpin dari kalangan militer masih menjadi harapan masyarakat, Mochtar membenarkan.

Hasil survei dari sejumlah lembaga survei, kata dia, menunjukkan bahwa tokoh militer yang memiliki popularitas paling tinggi adalah Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto.

Beberapa nama tokoh militer lainnya yang muncul dalam hasil survei, menurut dia, adalah Ketua Umum Partai Hanura Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Ketua Umum PKPI Letjen TNI (Purn) Sutiyoso, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, serta mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Endriartono Sutarto.

Mochtar menambahkan, nama Endriartono relatif baru muncul dalam bursa tokoh militer sebagai calon pemimpin nasional.

"Endriartono harus melakukan berbagai kegiatan dan manuver untuk mempercepat peningkatan popularitasnya," katanya.

Selain tokoh militer, Mochtar juga menilai ada beberapa figur sipil yang bisa memenuhi kriteria seperti Jusuf Kalla dan Mahfud MD. [Ant/L-8]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar