"Popularitas tak selalu berhubungan dengan hal positif," kata peneliti Institute Survei Nasional (Insis), Mochtar W. Oetomo, saat pemaparan hasil survei mengenai tokoh muda di Jakarta, Ahad, 9 Desember 2012. Popularitas keduanya meningkat tajam disebabkan keduanya kerap menjadi obyek pemberitaan seputar kasus korupsi proyek Hambalang.
Hari ini, Insis merilis hasil survei untuk menjaring tokoh muda dari partai politik yang potensial menjadi calon presiden. Survei dilakukan terhadap 1.070 responden yang tersebar di 33 provinsi dengan metode multistage random sampling. Survei dimulai sejak 16 November hingga 4 Desember 2012 dengan tingkat kepercayaan sebesar 97 persen dan margin of error sebesar 3 persen.
Survei ini bertujuan melihat sejauh mana tokoh muda dalam partai politik dikenal dan diminati sebagai calon presiden. Tokoh partai politik yang disurvei berusia sekitar 35 tahun hingga 55 tahun dari sembilan partai politik yang ada di parlemen. Selain itu, tokoh yang dimasukkan ke dalam survei adalah tokoh muda yang kerap dikutip media massa, serta memiliki basis massa dan pengaruh politik.
Tingkat popularitas Anas mencapai angka 82,05 persen. Tetapi, tingkat kesukaan publik terhadap Anas jauh merosot tajam menjadi 37,47 persen. Bahkan tingkat keterpilihan mantan komisioner KPU ini turun drastis menjadi 7,10 persen. Mochtar menjelaskan, popularitas Anas tidak langsung membuat dia layak dicalonkan sebagai presiden. Dia mencontohkan tokoh lain yang juga populer, seperti John Kei dan vokalis band Noah Nazriel Ilham alias Ariel.
WAYAN AGUS PURNOMO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar