Haris Kurniawan - Sindonews
Minggu, 9 Desember 2012 − 16:03 WIB
Menurutnya, belum ada sejarah di Indonesia yang menuliskan ada partai politik (Parpol) yang menurun drastis dalam waktu singkat.
"Dalam konteks politik Indonesia, belum ada sejarah kehancuran dalam tempo singkat. Untuk Demokrat, penurunan itu pasti, tapi tidak akan besar. Tapi prediksi saya tidak akan hancur lebur. Misalnya, dari 20 persen sampai 10," jelas Mochtar, di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (9/12/2012).
Dia mengatakan, masyarakat Indonesia memiliki tingkat kesetian yang tinggi, termasuk terhadap parpol dan pemimpin yang didukungnya.
"Karena tipologi masyarakat Indonesia ini setia, kecuali atas kasus istimewa. Contoh PDIP dan Ibu Mega terus dari waktu ke waktu segitu-segitu saja dan suara Golkar juga tetap stabil," tandasnya.
Dia beranggapan, jika nantinya suara PD menurun dalam Pemilu 2014, itu dikarenakan adanya pemilih yang tidak memiliki pilihan pasti sebelum memasuki bilik suara atau yang kerap disapa swing voter.
"Sehingga tidak turun drastis. Selain itu pemilih di Indonesia susah berubah, justru yang mudah berubah nanti itu swing voter yang 30 persen ini. Jadi kalau suara itu turun akan berpindah ke partai lain," katanya lagi.
Terakhir dia pun memperkirakan PD masih akan masuk ke dalam lima besar Parpol yang memenangi Pemilu 2014.
"Peringkatnya antara tiga sampai empat, tidak mungkin jika sampai lima atau enam," tutupnya.
(rsa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar