Adi Suprayitno
Penghitungan suara di TPS 03 Desa Langon, Jepara, 26 Mei 2013. (Jaringnews/Rhobi Shani)
35% yang tak menggunakan hak pilih didominasi oleh para pemilih pemula
SURABAYA, Jaringnews.com - Tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 diprediksi rendah, dan turun jika dibandingkan pileg 2009. Berdasarkan survey dari SSC (Surabaya Survey Centre) tingkat partisipasi pemilih pileg hanya 65% saja.
Direktur SSC Mochtar W Oetomo mengatakan, tingkat partisipasi pemilih di Jatim pada Pileg 2009 mencapai 73%, dan hanya 27% pemilih saja yang tidak menggunakan hak pilihnya.
Artinya tingkat partisipasi menurun jauh pada Pileg 2014 ini. “Menurut survey kami sampai Februari, tingkat partisipasi Pileg 2014 ini rendah, hanya 65% saja. Yang tidak menggunakan hak pilihnya lumayan tinggi, sekitar 35%,” ujarnya.
Menurut dia, 35% yang tak menggunakan hak pilih didominasi oleh para pemilih pemula. Penyebab utamanya adalah minimnya pengetahuan pemilih pemula soal teknis pelaksanaan pemilu.
Pemilih dewasa dinilainya lebih memiliki pengetahuan sehingga aktif mendatangi TPS pada saat pencoblosan. Sosialisasi yang dilakukan penyelenggara maupun peserta pemilu tak efektif kepada pemilih pemula.
Apalagi sosialisasi saat ini lebih mengedepankan pencitraan yang mengutamakan simbol, slogan maupun tagline. “Padahal, sosialisasi kepada pemilih pemula harusnya lebih komprehensif,” katanya.
Terkait dengan perolehan suara parpol di Jatim, peringkat pertama diduduki oleh PDIP. Sampai Februari lalu, perolehan suara PDIP ada di kisaran 18-19%. Peringkat kedua diraih oleh PKB yang ada di kisaran 14%. Sedangkan peringkat ketiga dimiliki oleh Partai Gerindra, Partai Gerindra dan Partai Golkar.
“Peringkat ketiga menjadi perebutan tiga partai itu, kisaran 10-13%,” sebutnya.
Dia memperkirakan, sampai Maret ini perolehan suara PDIP bisa meningkat sampai
23-25%. Figur Joko Widodo yang diberi mandat sebagai calon presiden membuat perolehan suara PDIP meningkat. Untuk PKB bisa sampai 17%
( adsp / Mys )Direktur SSC Mochtar W Oetomo mengatakan, tingkat partisipasi pemilih di Jatim pada Pileg 2009 mencapai 73%, dan hanya 27% pemilih saja yang tidak menggunakan hak pilihnya.
Artinya tingkat partisipasi menurun jauh pada Pileg 2014 ini. “Menurut survey kami sampai Februari, tingkat partisipasi Pileg 2014 ini rendah, hanya 65% saja. Yang tidak menggunakan hak pilihnya lumayan tinggi, sekitar 35%,” ujarnya.
Menurut dia, 35% yang tak menggunakan hak pilih didominasi oleh para pemilih pemula. Penyebab utamanya adalah minimnya pengetahuan pemilih pemula soal teknis pelaksanaan pemilu.
Pemilih dewasa dinilainya lebih memiliki pengetahuan sehingga aktif mendatangi TPS pada saat pencoblosan. Sosialisasi yang dilakukan penyelenggara maupun peserta pemilu tak efektif kepada pemilih pemula.
Apalagi sosialisasi saat ini lebih mengedepankan pencitraan yang mengutamakan simbol, slogan maupun tagline. “Padahal, sosialisasi kepada pemilih pemula harusnya lebih komprehensif,” katanya.
Terkait dengan perolehan suara parpol di Jatim, peringkat pertama diduduki oleh PDIP. Sampai Februari lalu, perolehan suara PDIP ada di kisaran 18-19%. Peringkat kedua diraih oleh PKB yang ada di kisaran 14%. Sedangkan peringkat ketiga dimiliki oleh Partai Gerindra, Partai Gerindra dan Partai Golkar.
“Peringkat ketiga menjadi perebutan tiga partai itu, kisaran 10-13%,” sebutnya.
Dia memperkirakan, sampai Maret ini perolehan suara PDIP bisa meningkat sampai
23-25%. Figur Joko Widodo yang diberi mandat sebagai calon presiden membuat perolehan suara PDIP meningkat. Untuk PKB bisa sampai 17%
Tidak ada komentar:
Posting Komentar